Rabu, 23 April 2014

Terus Move On Sampai Kapanpun

Mendengar kata Move On rasanya sudah tidak asing lagi ditelinga ini setiap hari, lalu apa itu Move On ?. Bagiku artinya terus maju dan semangat meneruskan hidup ke depan, bangkit dari kegagalan, keterpurukan...dan sebagainyalah yang intinya positif menjalani hidup ke depan tanpa putus asa.

Membicarakan Move On tentu tidak lepas dari masalah atau kondisi yang tidak mengenakkan bukan?. Sepertinya masalah Move On adalah keseharianku...yaitu aku harus Move On dari tubuh ringkih yang selalu membelengguku, disetiap hariku, aku tidak tahu setelah sehat segar pagi hari, tiba-tiba siang hari aku harus merasakan kepala yang pusing tanpa aku tahu kenapa, atau malam ini sekujur badanku lemas tanpa daya, besok pagi aku merasa sehat tanpa pernah merasa sakit sekalipun.

Kondisi sudah berlangsung dari aku kecil, dimana seringnya aku mimisan hampir setiap malam, hingga tubuh jadi remajapun aku tetap seperti itu walaupun sudah tidak pernah mimisan, ada saja yang menyerang sampai tubuhku krempeng dan dipanggil "Menyeng"....haha...

Pernah suatu ketika aku mengalami sariawan yang cukup parah seluruh mulut, bibir, lidah dan tenggorokanku penuh sariawan, sampai mulutku lengket tak bisa dibuka, bisapun hanya selubang sedotan untuk aku meminum susu, karena makanan tidak bisa masuk selama lebih dari 3 hari. Kayak bibir di lem saja....pet pet rapet....

Begitu mulut aku buka paksa yang ada darah mengucur tanpa bisa berhenti, dan akan berhenti setelah darah itu mengering dengan sendirinya dan menempel dibibirku seperti koreng yang kering. Gak usah dibayangin aja sudah ngeri kan..???, bibir penuh brendol-brendol darah kering yang menempel dan gak bisa dilepas sampai benar-benar sudah kering dan itupun harus dikompres dengan air hangat bok.... Hingga aku tidak bisa masuk sekolah selama sebulan lebih. La iyalah masak sekolah dengan bibir jontor bin nyonyor plus agak lengket gitu ya....*melas.com*...

Atau ketika secara tidak sengaja aku jatuh pingsan karena tersengat aliran listrik dan bahuku menghantam pinggiran pintu dan membuat tulangku patah.. Dan akupun harus dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi pemasangan pen dan setahun kemudian operasi lagi untuk pengangkatannya. Ono ae ..yah sudah takdir sodara mo gimana lagi...siapa coba yang mau kesetrum ndretttttttttttttttt... sedasyat gitu....sampai tubuh terpental dan si setrikaan kabelnya putus jadi dua.... aku kadang ngebayangi apakah waktu itu rambutku juga jadi njgrik-njgrik seperti di TV gitu ya....wkwkwkwk...

Setelah bekerja di Surabaya, tiba-tiba saja aku muntah darah dan didiagnosa TB oleh dokter...alamak...ceritanya ada disini. Setelah menikah aku mengira sakit yang menderaku akan sirna. Tetapi aku salah, Allah masih menguji ketabahanku, ketika mengandung anak pertamaku, tubuhku terasa panas dan lunglai, dunia gelap, hingga aku sadar, dan mendapati diriku dalam mobil untuk menuju RS terdekat, harus opname seminggu karena terserang DB dan typus bersamaan. Dan harus bedrest selama 2 bulan, alhamdulillah Bu Boss sama Pak Boss baik hati atau memang memerlukan aku ya...*GR*...karena walaupun aku hampir gak masuk 3 bulan tetapi tetap digaji dan ditunggu sampai sembuh untuk bisa bekerja lagi. 

Diusia kandungan 7 bulan lagi-lagi aku harus tunduk patuh kepada Dokter untuk istirahat total dan mengajukan cuti kerja karena hasil lab menunjukan aku terserang Hepatitis B akut. Dokternya sampai marah-marah karena aku masih tetap kerja ( dasar emak dablek.. ), katanya "Ibu saya bikinkan surat keterangan harus istirahat dan serahkan ke Pimpinannya atau saya telepon kesana atau Ibu harus istirahat disini saja /RS ?.....Weleh-weleh, pak Dokternya galak. Dan akupun menurut walaupun Bosku agak cemberut...hehe *peace Bu Boss*.....

Pulang kampung dan menyerahkan semua perawatanku kepada Ibunda tercinta menjadi pilihanku dan suami. Setelah melahirkan aku harus menerima keputusan Dokter untuk tidak memberikan ASI-ku barang setetespun untuk buah hatiku. Oalah dhukkk...melas temen kowe...tapi akan Ibu ganti dengan cinta Ibu yang melimpah ruah melebihi ASI Ibu......
Setelah melahirkan pengobatan si Hepatitis dimulai sampai aku dinyatakan Negatif, ternyata pengobatan Hepatitis ini muahal banget.....alhamdulillah lagi si Pak Boss mau ngantiin setengah dari kwitansi-kwitansi berobatku.

Disaat anakku mulai berjalan diusia 13 bulan, aku harus merelakan satu indung telurku diangkat lewat operasi, karena ada kista yang tumbuh disana dan rasanya sungguh sangat luar biasa sakitnya. Dengan satu indung telur aku berharap masih mempunyai momongan lagi, tetapi takdir Allah menentukan lain, disaat aku menyadari kehamilanku yang berusia hampir 3 bulan, tiba-tiba aku merasakan sakit yang luar biasa.

Aku pingsan lagi dan kali ini ketika sadar aku sudah berada diruang operasi. Aku tidak tahu apa yang terjadi waktu itu, karena kondisiku sadar pingsan sadar pingsan. Waktu diruang operasi aku sadar, Dokter menyapaku mengatakan akan mengoperasi aku, dan aku cuma bisa berkata kepada si Dokter yang Cakep ( ihhh sempat-sempatnya merhatiin...hihi...) "Cepetan dok sakit banget...!" dan lhezzzz aku pingsan lagi. Aku tidak menyadari bahwa saat itu aku keguguran. Masyaallah....

Barulah setelah beberapa hari aku dirawat intensif di ruang ICU, aku diberi tahu oleh Dokter kalau aku kehilangan janin dalam rahimku. Aku hanya bisa menunduk sedih. Tapi ini sudah takdir dari Sang Pencipta, aku bersyukur Allah masih memberikanku satu anak dan aku berjanji untuk merawatnya dengan baik.

Pernah suatu kali waktu aku menjalani pembedahan lokal dilutut karena ada benjolan, si Dokter berkata "Gak usah takut bu rileks saja, gak sakit kok"
"Iya Dok, saya sudah pernah kok operasi sebelumnya",
"Oh ya...operasi apa bu?"...
"Banyak dok....", seketika si Dokter yang sedang menyiapkan jarum injeksi, melonggok kepadaku
"Banyak ?? memang ini operasi yang ke berapa Bu?"...
"Lima Dok"...
"Hahhhh ??!!!...jangan sampai masuk MURI karena menjadi orang yang terbanyak melakukan operasi ya Bu...?"
Dalam hati berkata ,ya iyalah Dok...masak aku juga mau ditubuhku disobeki terus...kan jadi gak myuluss...tapi semua sudah takdir Illahi, dijalani dan disyukuri saja. biarkan berlalu seperti jalan yang ditentukan oleh Sang Sutradara hidup ini, Allah Azza Wa Jalla.

Mungkin karena hari-hari panjang aku lalui dengan sakit ini dan itu, membuat aku lebih kuat dan tabah. Walaupun tidak aku pungkiri bahwa terkadang rasa lelah mendera, tapi buru-buru aku mencoba untuk terus menepisnya. Aku tidak mau menyerah dengan semua sakit ini, sampai sekarangpun setiap hari aku harus bergelut dengan rasa sakit yang selalu saja datang dan pergi. Aku tak ingin membebani orang lain, aku masih ingin berguna untuk orang lain, aku masih punya mata yang utuh, punya tangan dan kaki yang lengkap. Jadi untuk apa terpuruk dalam rasa sakit yang tak berkesudahan. 

Sampai-sampai aku hampir hafal obat-obatan ini untuk apa dan itu untuk apa. Ternyata ada sisi positifnya juga, aku menjadi berguna ketika seorang teman bertanya dia sedang sakit ini, diberi apa harus bagaimana. Dan aku sebisanya memberi solusinya sesuai pengalamanku tak lupa aku menyuruh ke Dokter dong, jangan sampai karena solusiku dia jadi tambah sakit. Aku gak mau dituduh MalaPraktek....hiahaha lebay....

Ditengah-tengah kesakitanku aku masih bisa mengisi postingan di blog, kadang-kadang menerima pesanan kue, accesories atau souvenir yang merupakan hobbyku, mengurus rumah tangga berbakti kepada orang tua, mertua, nusa dan bangsa.....yahhhh kebanyakan obat...hihi.....

Aku berpikir bahwa semua ini pasti yang terbaik dari Allah untukku, ini memotivasi aku untuk selalu Move On setiap hari bahkan setiap detik dalam hidup aku. Jika memang hari ini sakit, aku akan beristirahat sejenak sampai sakit itu sirna sesaat dan aku akan melanjutkan lagi. terus dan terus begitu hingga tujuanku tercapai.

Jadi jangan selalu bersedih atas semua keadaan yang tidak mengenakkan dalam hidupmu. Bersyukurlah dan anggaplah semua itu titian yang harus kamu lalui untuk menuju kebahagiaanmu. Yakinlah pasti ada hikmah dari setiap ujian atau musibah yang menimpa.

Jangan sia-siakan kehidupan yang tersisa dengan menyesal dan menyerah tanpa daya. Menangisinya sampai menghabiskan tissu satu pabrik atau melamun setiap hari, gak mandi, gak makan, gak minum....trus mau gak BAB...????..... wadohhh........Bangkit dhong...!!!!!

Masih belum cukupkah kata-kataku?, bagaimana bila Allah yang mengatakannya dalam firman-firman-Nya :

Qs. Al-Ankabut : 2-3
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ?Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

 Qs. Al-Imran : 139
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman”

 Qs. Yusuf : 12
“….dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir.”

Nah.....gimana ???...Terus semangat dan Terus melangkah. Isilah dengan berkarya. Selalu Optimis dan Always Move On setiap detik dan setiap waktu yang kau punya dan tersisa ya pemirsa....Jangan membuang-buang waktumu hanya dengan menyesali nasib yang gak jelas dan kau perjelas ketidak jelasannya dengan berputus asa.




22 komentar:

  1. Subhanallah ...
    karena hidup itu intinya adalah terus move on, ya, mbak Irowati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak Ani...kalau hidup hanya diam ditempat tanpa beranjak rasanya sangat rugi...terimakasih dah mampir lg kemari...

      Hapus
  2. Ya Allah mba..semua Kuasa Allah ya mba masih bisa berkarya sampai saat ini.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah amiin mak Kania....bila semua dijalani dg sabar insyaallah tdk akan terasa menyiksa mak...sy jg tdk mau sombong, ada jg prnh terbesit rasa lelah dg smua tp sy pikir jg tdk akan bermanfaat...Terimakasih mak...

      Hapus
  3. subhanalloh...semoga kita selalu diberi kesehatn dan kekuatan ya mbk :)
    terima kasih sudah berbagi cerita ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiiin...sama2 mbak Hanna...semoga bermanfaat...

      Hapus
  4. Ya Allah Mbak, luar biasa.
    Tak menyangka kalau ternyata ada cerita seperti ini dalam diri Mbak :D
    Sukses Mbak dan semoga selalu dalam lindungan-Nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin allahumma amiiin....terimakasih mbak Ika...

      Hapus
  5. Subhanallah mak Iro,,isinya sebuah motivasi yang bermanfaat,,,semoga Mak Iro selalu sehat yah,,,nggak nyangka,,ternyata mak Iro,,uh,,bikin nyesek dada deh,,,ternyata masih ada emak2 yg seperti sampean,,terus move on demi hidup yg lebih baik utk menggapai surga Nya,,,

    BalasHapus
  6. Ya Allah... aku sampai kehabisan kata2 nih mak.
    Wis, salut banget utk semua kesabaran dan ketabahan mak Irowati menjalani semuanya selama ini.
    Tetap semangat ya Mak dan pasti sukses nih GA nya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insyaallah tetap semangat mak Reni...do'ain ya...semoga cerita sy bs memberi motivasi kpd yg membaca u terus semangat dlm hidup apapun yg terjadi....terimakasih mak Reni

      Hapus
  7. Baca tulisan mak yg ini, aku jadi malu sendiri deh..
    soalnya aku gampang bngt ngeluh, gmpang bnget ngrasa frustaasi, nyatanya banyak banget hal yg mestinya aku syukuri..

    makasih mak untk tulisannya, menghinspirasi sekali..
    semoga mak iro selalu diberi kekuatan :))

    BalasHapus
  8. Move On, untuk hidup lebih baik, semangat dan kuat. :D

    Gak kebayabg, kalau rmbutnya njegrig bneran, Mba. Hahaha. Ana2 bae lho.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insyaallah mbak Idah....hihi iya ya pasti njegrig gitu hihi....

      Hapus
  9. divonis TB, kena Hepatitis B, kehilangan indung telur..lalu kehilangan janin dan kecil peluang bisa memberikan keturunan lagi...., benar-benar ujian kehidupan yang sungguh berat....namun ternyata keyakinan pada ALLAH SWT menguatkan diri untuk menghadapi semua itu....subhanallah...
    selamat berlomba,,,,semoga menjadi yang terbaik...
    keep happy blogging always...keep move on....salam dari Makassar :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Allah pasti lebih tahu yang terbaik untuk kita kan Om....terimakasih...salam hangat jg dari Sidoarjo...

      Hapus
  10. Mak, sukses ya ikutan GAnya,

    Btw, ngomongin sariawan, aku dulu pernah lho mak, waktu masih kecil (tapi masih teringat jelas kisahnya sampai sekarang) dulu pas waktu masih kecil aku sempat kena tuh mak, sariawan yang paraaaah bgt, mungkin sama kaya mak irowati, mulutku g bisa kebuka sama sekali, lengket banget, apalagi kalau baru bangun tidur, lengket ket ket mak, saya sedih kalau tiap pagi mama saya berusa ngasih saya makan, yang mau gimana lagi, mulutnya g bisa buka sama sekali, kalau dipaksa untuk buka mulut yang lebar, pasti berdarah. Jadi hampir kalau mau makan, mulut saya dibasahin pakai kain lap pelan2, biar mulut saya bisa buka dikit, pernah suatu ketika, karena saya sudah g sanggup lagi, karena tiap mau makan selalu menangis kesakitan, saya berujar. "Mati aja sudah aku mak, aku g bisa makan sudah" Almarhum mama saya, waktu itu sampai ikutan nangis sambil peluk saya, dan berusaha menguatkan saya, biar sabar... duuuuh g sanggup mak nerusin ceritanya,s aya dah nagis niiih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ibu selalu menguatkan anak-anaknya ya mak...dan bagi Ibu anak adalah kekuatannya...pasti setiap Ibu sedih banget liat anaknya sakit...pelukkkkk mak Tinaaa...tetap semangat ya mak Tina sayang.......

      Hapus
  11. Hidup memang tak selalu mulus. Ada yang beri cobaan menjadi orang kaya juga ada yang nggak lulus.
    Maju terus Jeng
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus