Minggu, 12 Januari 2014

Pengalaman dengan si Mahluk Gaib

Kali ini mau posting yang agak-agak mesteri....Dulu kalau menurut cerita ibu, rumah warisan dari kakek tempat kami bernaung puluhan tahun itu, sebelum dibeli kakek katanya banyak sekali mahluk halusnya, kata ibu sudah berulang kali rumah itu setelah dibeli dari pemilik yang pertama, pemiliknya berganti-ganti, sampai akhirnya kakekku yang membeli, menurut ibu waktu kakek membeli kakek harus mengusir jin-jin yang banyak dirumah itu, secara dulu kakek adalah seorang dukun ( semoga Allah mengampuni dosa-dosa beliau )....hingga tinggal seorang jin yang katanya tidak mau pergi tapi dia berjanji tidak akan mengganggu pemilik rumah,dan berjanji akan menjaga rumah kami  ... singkat cerita rumah ditempati kakek nenek dan ibu dengan adem tentrem 

Betul apa tidak tetapi pernah suatu ketika rumah kami dibakar oleh orang yang tidak menyukai keluarga kami, entah apa sebabnya, saat itu malam sudah larut, tiba-tiba kata bapak seperti ada yang menguncang-nguncang tubuh bapak dan berkata " tangi..tangi...omahmu kobongan.." ( bangun..bangun...rumahmu kebakaran)...begitu berulang-ulang sampai bapak terbangun dan asap sudah kemana-mana, alhamdulillah hanya pojok atap dapur kami yang terbakar, disitu jelas terlihat sisa karung goni yang terbakar dan aroma bensin yang dilempar ke atap rumah kami.

Dan ketika ada pencuri masuk rumah, kejadiannya juga sama bapak seperti dibangunkan seseorang, alhamdulillah yang dibawa pencuri hanya mantol punya kakek aku, sepeda (secara dulu sepeda ontel kan sangat berharga) dan harta yang lain aman. Apakah ini bentuk bantuan jin itu apa tidak aku tidak tahu....yang jelas aku pribadi merasa ini bentuk pertolongan Allah kepada kami...Wallahu 'alam.

Disebelah rumah kami berdiri  rumah kosong yang besar tapi sudah hampir roboh, pintu-pintu dan atapnya sudah banyak yang lenyap....dan plus dibelakang rumah ini ada kebun salak yang rimbun dan tak terurus...disamping kanan kiri rumah itu juga tumbuh semak belukar yang rimbun...bisa dibayangkan kan keadaan di malam hari, note bene rumah jaman dulu kan tidak ada pagar sama sekali, dan letak kamar mandi dan sumur ada dibelakang rumah kami ,yang secara otomatis, kalau kita  melaksanakan hajat malam hari, akan melihat ke rumah tersebut plus kebun salaknya yang gelap gulita.....

Kejadian aneh yang sering sekali terjadi adalah lenyapnya alat-alat dapur dirumah, mulai pisau, panci, penggorengan dll....coba tebak dimana kita menemukannya kembali ya dirumah kosong tersebut, karena ruang tamu rumah tersebut luas dan berlantai tanah tapi aneh tidak ada rumput tumbuh subur disitu dan atapnya tidak ada jadi terang benderang kalau siang, dimanfaatkan kakekku untuk menjemur ayam-ayam jago kesayangannya...jadi setiap kali ada barang yang hilang, beberapa hari kemudian akan kami temukan dirumah tersebut menancap atau tergeletak diruangan tersebut....bukan itu saja, sering sekali kita tiba-tiba mencium bau yang wangi sekali, atau bau masakan yang enak sekali atau bahkan yang extrem bau yang busuk sekali....dan itu seringggggg banget...

Kata kakek sih katanya rumah itu ada yang ninggalin katanya keluarga Genderuwo...hihi jadi merinding ni, secara aku pernah melihatnya secara nyata, dan itu pengalaman pertamaku melihat mahluk Allah yang bernama Genderuwo kata orang, kalau aku sih menyebutnya sebagai jin yang menyerupakan dirinya seperti itu, secara kalau menurut al-quran, manusia tidak ada yang bisa kuat melihat wujud asli mahluk yang namanya Jin ini.

"................Sesungguhnya ia (iblis/syetan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka..............." ( Qs. Al A'raf :27 )

Dalam tafsirnya diterangkan bahwa firman Allah tersebut menunjukkan bahwa manusia tidak bisa melihat jin yaitu pada bentuk yang asli.

Kembali ke cerita tadi, suatu sore menjelang mungkin saat magrib, waktu itu masih berumur 6 atau 7 tahunan, tiba-tiba saja aku kebelet pipis, berhubung sudah tidak bisa menahan lagi, aku pipis disamping rumah aku,dan biasanya kakek menaruh ember berisi air disitu,  yang disebelahnya berdiri rumah kosong tersebut, tiba-tiba saja muncul gumpalan hitam kecil dan semakin lama membesar dan besarrr sekali melebihi tinggi pohon jambu disamping rumahku, dan mahluk itu berwarna hitam besar,berbulu hitam lebat, dan berhidung besar, sontak saja aku lari, pas kebetulan kakek aku ada dihalaman depan, dengan rasa takut aku bersembunyi didalam sarung kakek yang saat itu kakek duduk-duduk sambil berselimut sarung, kakekku berkata "lapo? wis ora opo-opo" ( kenapa, sudah gak apa-apa )..mungkin kakek juga melihat pikirku.

Jadi benar apa yang dikatakan Rosulullah bahwa apabila magrib menjelang, kita disuruh masuk rumah seperti dalam Hadistnya :

" Rosulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : " Apabila sore hari menjelang malam tiba, tahanlah (didalam rumah) anak-anak kecil kalian, karena pada saat itu setan berkeliaran. Apabila permulaan malam sudah tiba, diamkanlah anak-anak kalian didalam rumah, tutuplah pintu-pintu ( termasuk jendela) kalian dengan terlebih dahulu menyebut nama Allah ( Basmallah ) karena setan tidak akan dapat membuka pintu yang terkunci dengan menyebut nama Allah sebelumnya, dan ikatlah kendi-kendi air kalian (qirab adalah jama dari qurbah yakni tempat air yang terbuat dari kulit dan ujungnya biasa diikat dengan tali untuk menghalangi kotoran masuk ) sambil menyebut nama Allah, tutuplah bejana-bejana atau wadah-wadah kalian sambil menyebut nama Allah, meskipun hanya ditutup dengan sesuatu ala kadarnya dan matikanlah lampu-lampu kalian ( kalau mau tidur )" (HR. Bukhari Muslim ) 

Ketika aku sudah agak besar, aku tidur bersama 2 adik aku yang terkecil, waktu itu kamar kami bersebelahan dengan kamar belajar ( Kakek dan Ortu sangat peduli dengan pendidikan kami, jadi ada satu kamar yang dikhususkan untuk belajar, tentu saja disitu berisi rak-rak yang penuh dengan buku, meja belajar dan kursi tempat biasa kami belajar )...dan karena rumah kuno tentu saja belum mengenal plafon, jadi hanya ada diding bata sebagai pembatas, nah dari situ aku bisa melihat lampu menyala atau mati, karena kalau masih menyala berarti masih ada kakak-kakak atau adek aku yang sedang belajar, dan kalau sudah selesai wajib dimatikan.

Sering sekali bila malam tiba terdengar suara buku terbuka sreg-sreg dari kamar sebelah dan lampu masih menyala...ketika aku melihat jam sudah larut, biasanya aku berkata " wis bengi turu sik" ( sudah malam tidur dulu ), biasanya yang sering belajar malam adek aku, tapi sedetik dua detik tidak ada jawaban padahal suara buku dibolak balik masih terdengar, akhirnya aku bangun, bukan main terkejutnya ternyata tidak ada seorangpun disana....cepat-cepat aku masuk kamar dan menutupi seluruh tubuhku dengan selimut.

Atau terkadang suara buku-buku yang runtuh dari rak, yang mengagetkanku, segera saja aku berteriak  " Biayakkan ae to..." ( Sembrono saja sih )....atau lampu nyala mati....dan ketika aku tenggok tak ada seorang manusiapun disana....Terkadang rasa jengkel juga sih....hihi...secara dikerjain terus menerus sama mahluk satu ini.

Aku pikir sudah berhenti sampai dirumah ibu saja aku berurusan dengan mahluk jahil ini...setelah menikah aku tinggal di Pondok Mertua Indah...setelah beberapa bulan tinggal disana tidak terjadi apa-apa, sampai suatu hari...lagi-lagi pas waktu magrib, setelah pulang dari kantor, mandi, berganti baju dan sholat magrib, aku rebahan ditempat tidur menghilangkan capek, ketika itu aku hampir tertidur sampai aku dikagetkan oleh tangan yang diletakkan memeluk pinggangku ( pada saat itu aku tidur miring menghadap tembok) aku mengira itu suamiku, setelah aku pegang, kenapa kok berbulu, seketika itu aku meneggok ke belakang, bukan main terkejutnya aku, ada mahluk hitam berbulu tapi seukuran manusia, dan sekelebat itu juga dia menghilang, aku meloncat dari tempat tidur dan keluar dari kamar menuju ruang tamu, tanpa mengatakan apapun pada orang rumah, karena yang aku tahu semua penghuni rumah takut akan hal-hal seperti itu. Jadi rahasia itu aku simpan sampai baru beberapa bulan kemudian aku menceritakan kepada suamiku.

Berlanjut sampai kami kontrak rumah sendiri, awal mulanya tidak terjadi apa-apa dirumah ini, keanehan terjadi ketika kami pulang kampung dan kembali ke rumah, beras ditempat penyimpanan beras kami selalu berulat, aneh sekali, aku pikir mungkin berasnya jelek, tapi ketika rumah kami tinggal lagi untuk mudik mengunjungi orang tua kami, padahal cuma satu atau dua hari saja, beras kami akan berulat lagi, padahal beras itu baru kami beli dan masih bagus.
Aku berpikir ada apa ini, aku teringat cerita keponakanku yang rumah ustadnya tiba-tiba dipenuhi ulat, dibacakan ayat-ayat penjagaan ( Ayat kursi, Al-Iklas, Al-falaq dan Al-Annas )kemudian ulat-ulat itu menghilang....langsung saja aku praktekin ke beras tadi aku bacakan surat-surat itu berulang kali sambil aku aduk-aduk....dan aku biarkan mengurus hal yang lain....Subhanallah setelah beberapa lama aku berkutat dengan urusan yang lain, aku lihat lagi beras itu....Masyaallah tak ada seekor ulatpun...

Alhamdulillah semakin menguatkan iman, si mahluk usil ini tak pernah menganggu lagi dan aku berharap tidak akan pernah lagi ...Na'udzubillahi min dhalik...

Semoga bermanfaat...

Barrakallahufikum...



  


12 komentar:

  1. hiyyy.., ngeri amat pengalamannya Mbak. Tapi saya pun sering mengalaminya, hehehehe :).

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mak...sy jg sdh baca semua di blog mak...tp kyknya pengalaman mak Rebellina lebih mengerikan dari pengalaman saya....trimakasih dah mampir mak...

      Hapus
  2. mak, luar biasa pengalamannya...dan dirimu kuat ya menjalaninya ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. dikuat-kuatkan mak....scr ibu aku marah klo aku takut..jd ya diberanikan...tp ketika dah sdh dewasa, rasa takut lbh ditujukan kpd Allah mak...klo sm mahluk2 gt sih ya ada rasa takut dkit, paling shock sbntr krn wujudnya yg elekkk itu...klo cantik atau ganteng kyk branjelia juli alias brad pit ma julia juli mah ya g kaget2 amat...mgkn minta ttd tgn kali ya...hiahhhh...hihi

      Hapus
  3. Waaah, kayaknya punya 6th sense gitu ya, Mbak?

    Ngeri ya kalau alat-alat rumah tangga bisa 'kabur' sendiri ke rumah kosong gitu.. Tapi ada positifnya juga ya, 'dibangunin' saat rumah kebakaran...

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak punya ah mak...dan gak usah punya deh...hehe...trimakasih atas kunjungannya...

      Hapus
  4. Hiyaaaa,, seyeeem mak, saya sampai g nafas lho kalau sudah baca2 yang beginian,,,tiba2 aja ngosh2an.... semoga kita selalu dalam lindung Allah ya mak,

    BalasHapus
  5. Mak Irowati, speachless deh baca ceritanya.. Semoga pengalamannya membawa hal yg positif-positif saja ya.. '__'

    BalasHapus
  6. MAsya Allah Mak ... pengalaman berharga ya. Terimakasih sudah sharing.

    BalasHapus