Selasa, 11 Maret 2014

Tips Berdagang Agar Pelanggan Tetap Setia

Sudah bertahun-tahun saya menjalankan usaha rumahan yang sederhana. Bermula waktu belum menikah saya menerima jahitan dirumah yah jadi penjahit kecil-kecilanlah...hehe...sampai pelangganpun banyak dan terkadang aku menolak karena kewalahan. Tetapi impian menjadi wanita karier sangat tidak terbendung, ketika saya diterima bekerja disebuah Perusahaan di Surabaya, saya bekerja hingga akhirnya mempunyai momongan. Tetapi karena tidak ingin anak dibawah asuhan pembantu maka saya berhenti bekerja. 


Hari demi hari tanpa kesibukan kerja membuat saya bosan, akhirnya saya buka usaha kecil-kecilan yang mungkin semua ibu bisa melakukannya. Dimulai tahun 2002 silam, saya memulai usaha berjualan baju kecil-kecilan, pembeli rata-rata adalah tetangga, saudara dan teman-teman sendiri. Waktu itu rata-rata baju yang saya jual adalah baju anak-anak, karena banyaknya permintaan dari ibu-ibu mereka untuk menjual baju-baju kebutuhan emak-emak, yah sudahlah dengan senang hati aku menyanggupinya. 

Saya mencari tempat kulakan yang barang-barangnya bisa diretur atau paling tidak bisa ditukar model bila tidak laku, tidak semua penyedia barang mau, tetapi yang waktu itu saya kulakan di Pasar Wonokromo, saya ubek-ubeklah si pasar sampai saya menemukan penjual pakaian yang bersedia memenuhi permintaan saya dengan senang hati. Dari sini usaha ini menghasilkan keuntungan yang lumayan, dan adaa pula teman yang menitipkan barang dagangannya ke saya untuk saya jual. Tentu saya menerimanya dengan senang hati dong. Saya tak pernah menawarkan barang-barang dagangan saya, tetapi karena pembeli yang bermula dari teman dan saudara merasa puas, mereka yang memperkenalkan pelanggan lain kepada saya. Jadi "Getok Tular" kalau dalam bahasa Jawa. 

Sampai suatu ketika ada beberapa teman yang juga berjualan tetapi jenisnya berbeda mengajak saya untuk ikut dalam event Bazzar, setiap hari sabtu dan minggu kami mengikuti bazzar dimana-mana, kami hunting info bazzar setiap hari. Tetapi penjualan saya lewat bazzar ini ternyata tak sebanyak jualan saya dirumah. Tetapi ketika bazzar ini ada kesenangan tersendiri yang kami rasakan bersama-sama. Akhirnya saya mengubah jenis dagangan bazzar saya. Karena dari pengalaman bazzar yang kita ikuti, disitu pasti banyak anak-anak, kemudian saya memutuskan berjualan mainan anak-anak, yang tidak biasa, menarik, lucu dan harga terjangkau. Huntinglah saya dimana tempat kulakan mainan begini, dari keponakan saya diberitahu tempat kulakan yang katanya murah tapi berkualitas. Wah senang sekali....dan ternyata benar tempat ini berjualan aneka macam permainan anak-anak mulai yang edukatif sampai yang untuk bersenang-senang saja. Kualitasnyapun sangat bagus, barang-barangnya kebanyakan import dan rata-rata jenisnya hanya dijual di Shop Toys terkenal. Tak lupa dengan keahliaan saya.....cieh keahlian, yang kebisaan saya sajalah...hihi...saya membuat permen yang saya rangkai sedemikian rupa dengan kertas krep sehingga menjadi setangkai bunga yang cantik, waktu itu saya menjualnya Rp. 1000,-/tangkai.

Ternyata benar apa yang saya perkirakan, setiap ada bazzar dagangan mainan saya, terutama si bunga permen ini laris manis tak tersisa. Dalam satu kali bazzar bisa laku 100-200 tangkai lo....padahal modalnya mungkin hanya Rp 30.000,- s/d Rp. 50.000,- saja. Tahun segituan kan uang sebesar itu sudah banyak. Berlalunya hari tubuh ini semakin melemah dan digerogoti penyakit akhirnya saya memutuskan untuk rehat selama beberapa waktu.

Dengan berat hati saya harus menolak pesanan-pesanan baju, mainan dan bunga permen dari pelanggan-pelanggan setia saya.

Di tahun 2007 saya merasa tubuh saya mulai membaik, dan sayapun sudah berpindah tempat tinggal, tetapi walaupun sudah sekian lama, setiap bertemu pelanggan saya, mereka selalu menanyakan kapan bisa berjualan baju lagi dan sebagainya. Duh terimakasih pelanggan setiaku....

Ditempat yang baru saya melihat peluang untuk berjualan sangat kecil, tidak seperti ditempat saya yang lama. Sayapun memulai berdagang makanan yaitu kue-kue, pada awal-awalnya saya menitipkan kue-kue ini di Toko milik teman dan dikantin Sekolah anakku. Alhamdulillah inipun berjalan lancar, orang-orang menyukai kue buatanku yang katanya enak dan lain dari yang lain. Berlanjut dengan masakan lainnya, orang-orangpun suka. Jadilah saya menerima pesanan Kue dan Nasi Kotak. Usaha ini berjalan beberapa lama, hingga akhirnya tubuh ini tak bisa diajak kompromi. Rehat lagi....

Sedih setiap kali pelanggan telepon atau datang ke rumah tetapi saya tidak bisa mengabulkan permintaannya. Memang dasar tambeng ya...alias dhablek...saya type orang yang tidak bisa diam lama tanpa mengerjakan apapun. Ketika ditawari temannya suami tentang produk Jelly dan Agar-agarnya yang bisa dibuat es, bisa dibaca disini , tetapi lagi-lagi sakit itu mengalahkan semangatku. Padahal setiap hari saya bisa berjualan 400-500 gelas per hari, dan saya juga sudah punya satu orang karyawan. Mungkin pembaca sekalian berpikir kenapa tidak anak buah saja yang mengelola, hal ini sudah sering saya lakukan mulai dari bunga permen sampai makanan dan minuman ini. Tetapi pelanggan sepertinya tahu kalau yang memasak bukan saya, dan mereka selalu komlain, "Bu kok rasanya beda sih.. tidak seperti biasanya.." Padahal cara masak dan bumbu semuanya sama. Cuma beda tangan saja.

Tetapi menganggur terus adalah sesuatu yang sangat membosankan bagi saya. Oleh karena itu ketika saya googling-googling diinternet ketemulah dengan blog ini, maka jatuh cintalah saya dengan Craft yang memang sebelumnya sudah saya cintai sejak saya kecil. Dengan berbekal kemampuan...ciehhh....crafting dan ide-ide saya sendiri saya mulai membuat gantungan kunci, bros dan sebagainya yang lucu dan imut-imut....Mungkin saya berjodoh dengan dunia anak-anak ya.....Anak tetangga, teman dan teman-teman anak saya sering kerumah pesan minta dibuatkan ini dan itu. hehehe...seneng banget gaul sama anak kecil gini....apalagi tantenya ini juga tante gawul-gawul githu....wkwkwkwk....

Karena begitu banyaknya pesanan bocah-bocah ini, begitu mereka pesan saya suruh nulis sendiri dibuku pesanan, mau pesan apa, gimana bentuknya, warna apa dan sebagainya. Dan ketika mereka tanya "Jadinya kapan te".....saya tinggal bilang, itu urutan nomor berapa diatasnya kalau sudah ada tanda centang berarti besok giliran kamu, kalau belum ya sabar ditunggu saja ya....atau kalau sudah jadi tante sms...Okey...Dan mereka selalu tersenyum gembira....wah demen banget bisnis dengan anak kecil.....hehe...

Meski terseok-seok karena tubuh yang tidak bisa diajak kompromi (mungkin karena sedari kecil daya tahan tubuh sayaa tidak seperti saudara-saudara yang lain), pelanggan saya tetap setia dengan Craft dan Kue-kue saya.....jika tubuh saya sehat saya luangkan waktu untuk membuatnya. Dalam waktu dekat saya ingin berjualan Craft secara online, biarlah adek saya yang mengelola, saya hanya membuat saja.

Dari Perjalanan berdagang saya tersebut selama bertahun-tahun, pelanggan saya tetap setia menunggu dan menunggu saat saya sehat dan bisa membuatkan pesanan mereka. Padahal saya selalu berkata "Pesan dilain saja ya"...tetapi mereka berkeras dan berkata " Ke Tante saja...saya tunggu gak papa kok"......ihhh jadi terharu....Sampai pernah ada yang hamil dan ngidam resoles buatan saya, pas kebetulan saya lagi sakit typus, rasanya gimana ya...ditunggu si jabang bayi....akhirnya ketika tubuh agak baikan saya buatkan untuknya. Wah dia senang sekali....pesan 40 biji....untuk dia sendiri katanya....hah...."ya buat stock te"....wkwkwk....memang sih dia pesan yang mentah belum saya goreng. Kan bisa awet lama difreesher...Ono ono wae pelangganku ya....   

Bisa saya simpulkan bahwa Tips berdagang Agar tetap setia ala saya adalah :

  1. Juallah barang dengan kualitas yang baik, bila pakaian pilih warna dan model yang bagus dan sedang tren. Kemudian lihat selera setiap pelanggan, karena tidak semua pelanggan suka yang sedang tren tapi nyaman saja. Sediakan untuknya, ada juga yang menyukai yang sedang tren. Siapkan semuanya untuk mereka. Dari pengalaman tidak semua bahan baju yang bagus harganya mahal, jadi pandai-pandainya saja kita memilih barang dagangan, lihat jahitannya, halusnya kain, semua bisa dipelajari. Saya bisa mengetahui kain itu luntur, bagus atau tidak dari meraba dan mencium baunya....hehe aneh ya....Sering saya mendapat barang yang bagus tapi murah, semisal blazer wanita,semisal saya hanya kulakan seharga Rp.100.000,- saya bisa menjualnya Rp. 200.000,- s/d Rp.300.000,-...tetapi pelanggan saya mengatakan murah, karena pakaiaannya memang sangat bagus. Terkadang ada juga kualitas dan modelnya biasa saja tapi harganya luar biasa karena mungkin sedang tren, seperti ini saya tidak bisa mengambil keuntungan yang banyak mungkin Rp 10.000 s/d Rp.30.000,- saja.  
  2. Jangan malas untuk hunting tempat kulakan yang bisa diretur atau tukar model bila tidak laku. Berburulah barang yang bagus tapi harga yang murah. Apa ada? ya ada dong...kenyataannya saya bisa menemukannya. Jangan bosan tanya dan berkeliling, tidak mengapa sekali-sekali disemprot penjual karena tanya saja tanpa membeli.. hehe
  3. Berdagang jangan terlalu kaku, lihat pelanggannya, bila pelanggan cara pembayarannya bagus, kabulkanlah permintaannya apabila dia ingin membayar secara mencicil, tapi jangan berjualan dengan dua harga ya, karena Islam melarangnya....jadi seumpama harganya Rp.100.000,- walaupun cash atau kredit yang tetap saja harganya Rp.100.000,-...Dan saya bukan type orang yang bisa menangih, mungkin Allah tahu itu jadi Alhamdulillah pelanggan saya selalu membayar tepat waktu. Ada sih yang bandel tapi itu hanya satu dua dari sekian banyak pelanggan yah iklasin saja.
  4. Jika berdagang makanan, jaga mutu, rasa dan kualitas makanan. Jangan sampai kalau banyak pembeli kemudian kita mengurangi ukurannya atau mengurangi rasa dan kualitas makanannya. Jangan sekali-sekali ya...tapi kalau mau ya silahkan dan anda akan melihat pelanggan anda kaburrr...hehe
  5. Jadilah penjual yang ramah dan sabar. Tersenyumlah selalu walaupun pelanggan terlalu pemilih dan menacak-acak dagangan anda. Atau minta ini harus itu. Biarkan saja, lama-lama mereka akan enggan sendiri.. hehe....Bener lo apa yang saya katakan ini.
  6. Buatlah sesuatu yang beda, dari penjual yang lain. Seperti mainan anak tadi, saya menjual yang tidak biasa, masih ingat sekali waktu itu dagangan saya ada yang berupa miniatur serangga, binatang hutan dan dinosaurus kecil-kecil yang dikemas dalam tabung, terbuat dari karet yang kenyal dan sangat mirip dengan aslinya. Wah ini laris banget....karena ditempat lain tidak ada yang jual waktu itu.. Untuk makanan berilah sensasi makanan yang berbeda dengan yang lain, yang membuat pelanggan selalu ingat jika merasakannya dan berkata "Oh ini pasti buatan si....". Untuk Craftpun saya membuat yang selalu diingat dengan melihat bentuknya saja. Orang pasti ingat saya...hehe...

Mungkin itu saja yang bisa saya bagi....ah ternyata panjang juga...semoga pembaca tidak bosan membacanya. Mungkin ada yang bisa nambahi...silahkan saja. Sebagian kecil karya-karya saya bisa diliat disini.

Semoga bermanfaat..

Barrakallahufikum

18 komentar:

  1. Ini betul sekali Mbak ...
    jaga mutu, dan kualitas ...
    karena dalam berbisnis ... trust ... amanah ... adalah segala-galanya

    Salam saya Mbak
    (10/3 : 2)

    (Saya menulis komentar yang singkat ini ... memakan waktu lamaaaa sekali ... sebab saya sambi, sambil mendengarkan ceramah disini ...)(terima kasih ya Mbak ...)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Om....terimakasih jg sudah berkunjung...

      Hapus
  2. Wuiiihh saya puas bacanya mak... mak emang benar ya. Misah harga cashnya 100.000 trus kalau tempo atau kredit g boleh dinaikin jadi 120.000 gtu??? Soalnya saya sering ditawarin teman2 disini begitu lho sistemnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak boleh mak Tina...itu namanya Riba...sistem perkreditan di Indonesia ini jg banyak mengandung Riba mak...spt kredit spd mtr, mobil, rmh dll....spt ini harusnya pemerintah bs menangganinya. tetapi yah begitulah negara kita kan Bhineka Tunggal Ika...kita ambil yg baik sj ya mak...yg g cocok tinggalin...semoga kedpnnya lbh baik...amiin...

      Hapus
  3. tips yang bagus.... jadi pelajaran buat aku... menjaga pelanggan memang susah gampang... tapi yang penting kita sudah maksimal. kembali lagi rejeki sudah ada yang atur. sukses ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali mbak...Kalau sudah rejeki gak hendak kemana...yg penting terus berusaha....Sukses juga mbak...

      Hapus
  4. utamakan pelayanan juga ya Mak,, harus sabar sama calon pembeli yang tanya - tanya mulu :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget Mak...ya hrs sabarrrr kalo menghadapi pelanggan yg kdg ada yg unik...prnh kok dagangan sy diubek-ubek...dicobain ini itu...ujung2nya cm beli CD (celana dalam)....hehehe...ya sdhlah gpp...

      Hapus
  5. Masya Allah mak Irowati nampaknya sabar yaa, pantesan jualannya sukses terus :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih terus untuk belajar sabar mak Arifah...sulittttttt bgt...tp harus dan harus terus belajar untuk sabar....ya kan?....

      Hapus
  6. Tips komplit nih Mak :)
    Mudah2an usaha laris manis ya Mak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mak Niar.....Insyaallah Amiin...

      Hapus
  7. hmmm...salut, macam2 jualan dilakoni dan pinter banget lihat potensi jualan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih....cm satu yg kurang...tubuh tdk bs selaras dg semangat dan semuanya....

      Hapus
  8. Nice info mak. Tapi kalau aku sih gak bisa bikin apa2, tanganku kaku, bisanya punya ide terus minta bantuan orang lain bikinin xixixiii....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Mak...gpp mak...ortu temen ank sy..g bs msk tp bs usaha catering yg besar...ktnya ya dia punya ide dr pengalaman mknan itu hrs begini dan begini...dia cr tukang msk yg handal...jdlah punya usaha catering sp skrg...hihi...itu namanya Cerdas mensiasati kekurangan kan mak...

      Hapus
  9. Seorang teman pernah bilang, bekerja itu adl "menjual jasa". Jd intinya mmg di kualitas. Saya sepakat dg materi post ini.

    *Mudah2n saya cepat bisa menjadi pedagang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Mas Pri...Terimakasih sudah berkunjung

      Hapus