Kumelangkah dengan tertatih...
Mengharap mimpi masih bisa teraih...
Kusematkan harapan diantara puing-puing kehancuran..
Kumelangkah dengan tertatih...
Memberangus duka yang membelenggu hati hingga letih..
Tak ada lagi air mata, tak ada lagi jerit tangis...
Aku jadikan gunung sebagai penyanggaku
Aku jadikan tembok besi sebagai tameng hatiku...
Meskipun badai tak pernah surut...
Walaupun halilitar masih menyambar...
Aku tetap akan berjalan walau dengan tertatih...
Goresan luka menganga merobek hati...
Lukisan kelam menyanyat menguliti kalbu...
Aku akan tetap berjalan walau tertatih...
Berharap sang Pencipta mewujudkan asa...
Berharap langit cerah kembali...
Berharap mentari terang menyinari...
Kini, esok, atau nanti....
Aku akan terus berjalan dengan tertatih...
Menjemput harapan yang aku yakin bukan mimpi...
Dan selamanya bukanlah mimpi....
Wujudkan mimpi Nduk
BalasHapusMenulislah, terus menulis
Salam hangat dari Surabaya
Trimakasih Pakdhe...insyaallah..
HapusMak tulisannya keren banget sih,,,,,, :)
BalasHapusAh mak Tina bikin aku tersipu...Makasih banyak..
Hapusmak, puisinya dramatis :) puitis sekalii..
BalasHapusbetulkah mak Arifah? hihi....terimakasih.....
Hapus