Selasa, 12 November 2013

Mendamaikan Diri dan Hati...


Ada saatnya hati ini merasa hampa dan kosong tanpa sebab yang pasti...
Ada saatnya hati ini merasa bahagia mengelora atau sedih tak berperi...
Disaat hati hampa dan kosong, biasanya hati merasa resah, gelisah, gundah gulana...
Mungkin karena keadaan, mungkin karena suatu kejadian,mungkin karena musibah atau bahkan mungkin karena PMS....




Tapi terkadang juga tanpa sebab yang pasti....
Saat itu yang kita inginkan hanya diam...
Atau terkadang dengan tiba- tiba pipi basah oleh airmata hanya gara - gara urusan sepele..
Atau terkadang kita hanya ingin tidur dan bermimpi...
Atau bahkan membuat potongan-potongan tulisan puitis melankolis yang tak berarti...
Atau lebih extrem lagi mengomel dan marah - marah tak jelas...
Terkadangpun kita tak tahu harus melakukan apa, yang ada hanya terduduk lesu tak bertenaga..
Makan tak enak...minum tak enak seperti orang jatuh cinta....

Mungkinkah saat itu hati ini perlu diisi ulang seperti baterai handphone yang low bat ?

Entahlah...itulah hati...

Tapi bila karena keadaan yang tidak sesuai dengan hati, karena musibah yang terjadi, dengan hidup yang terasa tak peduli... 

Pasrahkanlah semua kepada Illahi...
Sujudlah kepada-NYA menumpahkan isi hati...
Luapkanlah apa-apa yang hanya menjadi rahasia diri..
Mohonlah ampunan-NYA..
Mohonlah pertolongan-NYA...
Mohonlah kepada-NYA untuk melapangkan dada yang sesak dan hati yang sempit...
Memohonlah, Menangislah, Bersujudlah dan Merengeklah kepada-NYA...
Bukankah Dia telah menjanjikan untuk memberikan apapun yang diminta hamba-NYA...?
Yakinlah dan Harus yakin akan apa - apa yang ditakdirkan oleh-NYA, adalah yang terbaik untuk kita, yang diberikan oleh -NYA untuk menguji kita...

Cobalah untuk terus mendamaikan hati dengan keadaan yang terjadi...
Dia telah menuliskan apa - apa yang terjadi hari ini, jauh sebelum tubuh ini terlahir di dunia...
Dia juga telah menjanjikan bahwa takdir-NYA bisa berubah dengan usaha dan doa...
Yakinlah kesedihan akan sirna...berganti dengan ceria...
Tidak hari ini, mungkin besok, tidak besok mungkin lusa...atau hari - hari berikutnya..
Tapi yakinkan diri bahwa hari itu akan tiba...
Kita hanya perlu bersabar sampai semua indah pada saatnya...

Jangan meratapi apa yang telah terjadi...
Tetaplah untuk menatap ke depan..
Masih banyak yang menderita dari kita...
Masih banyak yang merana dari kita...
Masih banyak juga yang menyayangi kita...

Tanamkan rasa syukur atas semua kenikmatan sekecil apapun dari pemberian-NYA...
Belajarlah berbagi dengan sesama walaupun hanya secuil senyum kepada sesama...
Belajarlah memberi tanpa harus mengharap akan diberi kembali...
Iklaskan apa yang terjadi dengan rasa syukur dan sukacita...
Ingatlah akan imbalan dari-NYA yakni surga-NYA...buah dari kesabaran dan keiklasan kita...
Dan dosa - dosa kita akan berguguran seiring ujian-NYA...
Sehingga kita menghadap-NYA tanpa setitik dosa...

Jadi mau terus bergalau - galau, bersuntuk - suntuk, marah dengan keadaan, berkeluh kesah,  ngomel - ngomel tak jelas ?
Atau menjadi bateray low bat terus tanpa di charge dengan iman dan taqwa ?
Atau bagaimana?...
Itu terserah pilihan hati....
Sekenario sudah jadi...
Tugas kita hanya menjalani...
Terserah kepada Illahi Robbi...
Sutradara Besar hidup ini...

Berdoa dan memohon yang terbaik adalah kewajiban kita...
Berusaha dan berusaha adalah keharusan kita...
Sambil menunggu semua menjadi Indah seperti Rancangan-NYA...
Atau bagaimana ? ...
Sekali lagi semua terserah pilihan hati...
But if you want to be the winner...
Do it and Do it the best that you can do....
Don't worry and Don't be sad...Allah love us...
So...
Cheer up your life...with your smile dan your love...



Barrakallahufikum...



12 komentar:

  1. Inspiratif, Mak. :D
    Follow-an, yak. :))

    BalasHapus
  2. Setuju sekali mak ^^, saya lagi merasakannya sekarang :|

    BalasHapus
  3. Semangat...hidup bukan berhenti ketika ada tangisan dan keterpurukan *makasih ya Maaak...

    BalasHapus
  4. Gak mau galau2, Mba. Apalagi galaunya disebar di sosmeed. :)
    Makasih sudah diingatkan ya, MBa. . :)

    BalasHapus
  5. Yups.. yg kita butuhkan adalah bersandar pada Dia yg tidak membutuhkan sandaran :)

    BalasHapus