Setiap aku membacanya tak kuasa diriku membendung air mata....
Sebuah tulisan yang penuh makna walaupun dari secarik brosur di dalam kotak sepatu bermerk, kata-katanya begitu bermakna dan penuh nasehat...
Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu...
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku...
Disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku...
Janganlah engkau memarahiku, ingatlah ketika kecil kau juga sering melakukannya dan aku dengan sabar membersihkan bajumu..
Disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikat tali sepatu..
Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukanya..
Disaat daku dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapanku yang membosankanmu...
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku,
Dimasa kecilmu, Daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah daku ceritakan ribuan kali, hingga dirimu terbuai dalam mimpi..
Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku..
Janganlah menyalahkanku, ingatlah dimasa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi ?
Disaat daku kebinggungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern..
Janganlah menertawaiku...
Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap "mengapa" yang engkau ajukan saat itu..
Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan...
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku,
Bagaimana dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.
Disaat daku melupakan topik pembicaraan...
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya...
Sebenarnya topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia..
Disaat engkau melihat diriku menua...
Janganlah bersedih, maklumilah diriku, dukunglah daku..
Bagaikan daku terhadapmu, disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan..
Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini..
Kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku...
Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu..
Daku akan menerimanya dengan penuh syukur..
Didalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu..
Walaupun seseorang telah melakukan beribu-ribu kebajikan, tetapi tidak melakukan bhakti kepada Orang Tua, Kebajikannya hanyalah sia-sia belaka..
Kata - kata diatas sudah mengisyaratkan isi hati para orang tua kita...
Sebagai seorang anak sudah kewajiban kita untuk berbakti dan menyayangi kedua orang tua, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Al-Hadist :
Allah Ta'ala berfirman ( yang artinya ) : " Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS. Al-isra : 23)
( ucapan "Ah" dalam hal ini seperti membangkang atau mengeluh )
Allah Ta'ala berfirman ( yang artinya ) : "Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah menyayangiku sewaktu aku masih kecil" ( QS. Al-Isra : 24 )
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : " Engkau dan hartamu milik ayahmu, Sesungguhnya makanan yang paling baik adalah yang merupakan hasil kerjamu. Dan sesungguhnya harta anak-anakmu juga adalah hasil kerjamu, maka makanlah darinya jangan ragu" ( HR.Ahmad dan Ibnu Majah )
Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh, telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Dia celaka ! Dia Celaka! Dia celaka!" lalu beliau ditanya : "Siapakah yang celaka, ya Rasullullah ?" Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wassalam : "Barang siapa yang mendapati kedua orang tuanya ( dalam usia lanjut ) atau salah satu dari keduanya, tetapi dia tidak berusaha masuk surga ( dengan tidak berusaha berbakti kepadanya dengan sebaik-baiknya )" (HR. Shahih Muslim )
Dan banyak lagi hadist yang menerangkan tentang perintah untuk berbakti kepada orang tua...
Bukan harta dan benda yang diharapkan oleh mereka, cukup dengan kesabaran, perhatian dan kasih sayang kita yang mereka harapkan diujung usia mereka...
Bila tidak bisa menemaninya setiap hari, telponlah mereka, ajaklah mereka bicara sekadar menanyakan keadaan mereka, itu sudah membahagiakan mereka...
Bawakanlah makanan atau kesenangan mereka...
Setiap tetes air mata kesedihan yang keluar dari mereka karena kita adalah kayu - kayu bakar yang kita siapkan untuk diri kita dalam neraka...
Buatlah mereka bahagia...
Untuk para menantu perempuan...janganlah engkau menghalangi suami - suamimu untuk berbakti kepada orang tuannya, ingatlah dalam harta suamimu ada hak untuk kedua orang tua suamimu....janganlah engkau mempersiapkan kayu - kayu bakar untuk membakar suamimu dineraka.
Dikisahkan, Suatu hari ada seorang laki-laki datang mengadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam. Dia bertanya, "Wahai Rasulullah, aku mempunyai harta kekayaan dan anak. Sementara ayahku berkeinginan menguasai harta milikku dalam pembelanjaan. Apakah yang demikian ini benar ?" Maka Rasulullah menjawab "Dirimu dan harta kekayaanmu adalah milik orang tuamu." (HR.Ibu Majah )
Dan untuk para menantu laki-laki....janganlah engkau menghalang-halangi istrimu untuk berbakti kepada orang tuanya, walaupun engkau lebih berhak atas istrimu dari pada orang tuanya...karena dengan membiarkan istrimu berbakti dan engkaupun berbakti kepada keduanya...akan membawamu masuk surga..
Wallahu 'alam...
Semoga bermanfaat....
Barrakallahufikum...
Hiks... Makasiy ya Mbak. Ini juga mengingatkan kita, orangtua, untuk selalu mengasihi anak2nya. Karena kelak mereka akan ingat semua perlakuan kita. Semoga segala gerak dan langkah kita selalu dalam ridhNya, aamiin :)
BalasHapusAamiiiin...
HapusKeluarga pasti repot banget kalau saya tua, pikun & sakit-sakitan. Semoga nggak perlu fase itu, langsung dipanggil pulang saja jika sudah tak bermanfaat didunia :(
BalasHapusIya mak Lusi...semoga...insyaallah dg selalu bertawakal kpd Allah kt tdk akan terhindar dr kepikunan...
HapusDah pernah baca... baca lagi, nangis lagi... Amin...
BalasHapusIya benar, saya juga..
Hapus