Rabu, 18 September 2013

Ketika Yasmineku harus mondok

Ini hanya tentang pengalamanku diawal-awal perpisahanku dengan buah hatiku tersayang, karena dia harus sekolah dipesantren…
Tidak mudah kami berdua mengambil keputusan untuk akhirnya menyekolahkan anak kami dipesantren atau banyak orang menyebutnya mondok…


Bebarapa tahun yg lalu tepatnya waktu anakku Yasmine begitu kami menamainya, lulus dari sekolah dasar, ada keinginan aku untuk menyekolahkan dia di pondok…tapi suami melarang karena usianya masih terlalu kecil menurutnya…akhirnya kami menyekolahkan dia di SMPN seperti teman2nya yg lain…sekolah RSBI begitulah disebutnya..

Waktu bergulir dg cepat, ketika dia kelas 9, aku bertanya lagi pada suami tentang kemungkinan Yasmineku mondok…setelah beberapa waktu akhirnya suami mengijinkan, dan giliran aku membujuk Yasmineku untuk mau sekolah dipondok..

Pada awalnya ada gurat keberatan didalam matanya…yah aku ibunya bisa merasakannya…tapi aku terus memberikan pengertian kepadanya, aku katakan seorang berhasil bukan karena dia sekolah yg bagus, nilai yg bagus atau kekayaan yg banyak, tetapi seorang berhasil apabila dia menjadi manusia yg bertaqwa kepada Allah..

Manusia yg paling baik dimata Allah adalah yg paling beriman, bagus akhlaknya, ibu ingin kamu menjadi wanita sholehah dimana pintu2 surga memanggilmu untuk memasukinya…dengan cara bgm?? Ya dengan mempelajari ilmu agama Allah dipondok…kalo disekolah umum pastilah tidak mungkin…dan berbagai macam pengertian aku sampaikan kepadanya berangsur2…sp akhirnya Yasmineku menyetujuinya..

Sebenarnya aku takut kalo2 karena keputusan ini Yasmineku tidak mau belajar lagi untuk menghadapi UNAS..tapi ternyata aku salah dia tetap belajar dengan giat…Katanya dia ingin mendapat nilai bagus…katanya walaupun masuk pondok nilai tetap harus bagus…akhirnya Alhamdulillah nilainya bagus…
Keputusanku untuk menyekolahkan dia dipondok banyak ditentang ya da dari teman atau saudara…mereka rata2 mengatakan “teganya aku membuang anak”…Masyaallah…
Mereka mengira mondok adalah akhir dari pendidikan, mereka belum paham bahwa pondok seperti tempat anakku sekolah mendapatkan ijazah MA dan ijazah Pondok...jadi apabila lulus dia mau melanjutkan kuliahpun bisa...karena di MA ada 2 jurusan yaitu Diniyah dan IPA...

Ketika waktunya mendekati harus mengirimnya ke pondok, muncul perasaan ragu, sedih bergelayut bercampur aduk, begitu pula bapaknya…terkadang malam2 bapaknya mengunjungi kamarnya sambil berlinang air mata…akupun begitu, tapi aku mencoba menyembunyikan smua dari semua orang termasuk suamiku…
Hari itu tiba, kami harus berpisah…aku katakana pada Yasmineku…menangis gak ditinggal bapak sama ibu pulang? Katanya gak kok….sedih?? gak kok…aku liat Yasmineku mencoba tegar…Gak papa bu… katanya…
Jaga diri baik2 ya…dia hanya mengangguk…perpisahanpun tiba..peluk cium tak diiringi air mata…aku mencoba kuat…Yasmineku pula…
Tapi air mata ini tak terbendung lagi ketika aku melambaikan tanganku, kulihat dia menutup mukanya dg jilbabnya..aku tahu dia menangis…aku hanya bisa berdoa…Ya Allah Jagalah Anakku Lindungi Dia, Aku titipkan dia kepadaMu  Rabb…
Dengan bersandiwara badanku gak enak badan aku pindah posisi di jok mobil paling belakang sendirian…aku rebahkan tubuh dan menahan isak tangisku…

Sampai dirumah aku tetap menguatkan hati..bila menangis aku pergi ke kamar mandi, aku tidak ingin suamiku tambah sedih dengan kesedihanku…
Hari berganti, ketika tak ada seorangpun dirumah kesedihan ini semakin menjadi, maklum Yasmineku anak semata wayang...Ku menangis sejadi-jadinya...kupuaskan saat itu juga.... ku ambil air wudhu, aku bersimpuh dalam doa memohon Allah menjaga Yasmineku....memberi aku kekuatan dan keiklasan...
Alhamdulillah smua  sesak didadaku karena rindu  berasa lega...

Perasaan sedih dan termehek mehek mungkin akan berlangsung beberapa minggu...Apalagi saat bertemu dengannya lagi dia tampak lebih dewasa lebih santun dari biasanya...hati berasa berbunga-bunga...

Ketika temannya cerita bahwa Yasmineku habis menangis,,, aku tanya kepadanya dia berkata..aku menangis bukan karena sedih berpisah dengan ibu...pada saat itu aku berdoa, bukankah Allah menyukai bila dalam doanya hambaNYA merengek dan menangis mengingat dosanya?....
Subhannallah cesssssss...hati ini rasanya...rasanya beratnya beban berpisah dengannya terbayar dengan kata2nya yg bijak....

Anakku...Yasmineku sayang...Dalam doa kami selalu meminta yang terbaik untukmu...
Yasmineku semangatlah kami selalu mendukung dan menyayangimu..
Yasmineku semoga apapun keinginanmu adalah yang terbaik dari Allah untukmu sayangku...

Itu hanya sekelumit pengalaman awal2 bepisah dengan buah hati tersayang....untuk bunda2 keep spirit u menyekolahkan anak dipondok...gak bakalan rugi kok...tiap membezuknya kita akan terpana akan perubahannya...terlebih tutur katanya yang akan menjadi lebih lembut dari biasanya... Subhanallah...

Jazakumullah khoir untuk ustad dan ustadah yang telah membimbing dan mendidik anak2 dengan cinta kasih yg tulus dan iklas.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar