Senin, 07 Desember 2015

Melupakan Kebaikan ?


Hihi pasti pada penasaran, kenapa juga harus melupakan kebaikan ?. Kan kebaikan harus diingat-ingat, dijadikan cermin dan bla bla bla. Yah memang benar begitu adanya, kebaikan memang tidak boleh dilupa, lha terus kenapa judulnya seperti itu ?. 


Begini yang saya maksudkan tentang melupakan kebaikan, adalah melupakan kebaikan yang telah kita lakukan. Kenapa ?, karena dengan melupakannya, tidak mengingat-ingatnya maka hati kita akan lebih iklas, tidak akan merasa sakit hati "seandainya" kebaikan yang telah kita buat tidak dianggap oleh orang yang telah kita tolong dan juga akan tidak memudahkan riya' tumbuh dalam hati kita.

Jadi sebaiknya kita secepatnya melupakan ketika kita berbuat baik, akan tetapi bolehlah kita masih mengingatnya jika itu memang bisa dijadikan teladan atau paling tidak untuk cermin dan pengingat bagi kita bahwa kita masih harus banyak berbuat kebaikan lagi dan lagi.

Tak bisa dipungkiri kilasan-kilasan kesombongan, ingin dipuji, ingin dihargai dan ingin ini itu setelah kita berbuat baik kadang bermunculan. Maklum syetan kan dimana-mana, bertebaran tanpa kenal lelah, jadi wajar kalau ada pikiran seperti itu, nah seyogyanya, segera tepis dengan banyak beristiqfar dan berlindung kepada-Nya.

Paling mudahnya kalau setiap kali kita berbuat baik, anggaplah seperti habis BAB atau meludah, jadi kita tidak bakalan deh mau menengok ataupun mengambilnya lagi apalagi minta dipuji karena berbuat hal itu. Benar gak ? eehh perumpamaannya serem ya... tapi tidak mengapa itu lebih baik, daripada kita mengumpamakannya seperti buang emas berlian, wah pasti deh akan terbayang-bayang dan masih saja terkenang-kenang. Ujung-ujungnya tidak iklas atau ingin dipuji / dihargai karena telah memberikan sesuatu yang berharga. Akan marah bila tidak dihargai... betulll ??.

Jadi ya itu tadi anggap saja seperti BAB atau meludah, masak anda akan mengingat-ingat terus peristiwa itu, pada suatu hari saya BAB.... yeeeeee muehehe... alamakkk....!!!!, Enggak dong ???. Akan tetapi sebaliknya, bila orang lain berbuat baik kepada kita, ingat-ingatlah. Supaya kita bisa membalas kebaikan yang telah diperbuatnya, entah dengan apapun, setidaknya dengan doa yang baik kan.

Semoga kita semua diberi kelapangan hati untuk berbuat baik dengan penuh keiklasan tanpa mengharap apapun kecuali hanya mengharap ridho dari Allah, dan setiap orang yang telah berbuat baik kepada kita selalu dalam lindungan Allah Subhanallahu wa Ta'ala. Aamiin Allahumma Aamiin.


10 komentar:

  1. benerrrrrr bangeeet mbak iro wati saya juga punya prinsip kayak embbak, yg BAB blh ditiru juga hehe, jadi kalo pas setan ingetin bakal sy BAB in hehehe,..... setuju abisss... maaf y mbak kalo saya juga kadi ujian nih jadi setan hehe.... sesama manusia emng sling ngasih ujian y mbak... semoga kita terus bsia doain dan balaskebaikan orng yg tlh baik sm kita dan g ingat endam dan sakit hati aamiin..... indahnya dunia kalo semua punya p;ikiran gini mbak.... kebaikan yg diungkit itu kayak ikhlas yg masih dilabeli hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iklas yg dilabeli.. Hihi...trus labelnya ga dicopot2 ya mas...nempel mulu...lama2 ga iklas dong..hihi

      Hapus
  2. Setuju,
    Tapi sekarang ini aku sering menemukan orang yg selalu mengungkit kebaikannya.
    Semoga aku dijauhkan hal yg demikian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...
      Kr syetan dibiarin membisiki hatinya mba...naudzubillah min dzalik..

      Hapus
  3. jangan sampaaai lupa sama kebaikan seseorang :(

    BalasHapus
  4. kalau inget2 kebaikan yang sudah kita lakukan ke orang itu kadang sering capek sendiri. pengennya dibales, yang diharpkan nggak bales2. mending kebaikannya dibuang aja. eh nggak...maksudnya dilupakan hehe...

    BalasHapus