Bukan bermaksud menggurui, astaqfirllah semoga Allah menjauhkan sifat itu dari diri saya dan kita semua. Ini hanya sebuah kisah yang mungkin bisa sedikit diambil hikmahnya. Singkat cerita hari itu, 10 atau 12 yang lalu, di dompet buntut saya hanya tersisa uang dua ribu rupiah. Alhamdulillah beras masih ada, tapi untuk beli lauk dan lain-lain ?.
Suami sudah kesana kesini telepon pelanggan satu ke yang satunya untuk menanyakan tagihan dan pembayaran, jawabannya sama "tunggu ya pak, nanti dikabari". Maklum waktu itu suami baru berhenti kerja dan memulai usaha sendiri, otomatis semua uang dan tenaga dikerahkan...hiahhh.
Suami sudah kesana kesini telepon pelanggan satu ke yang satunya untuk menanyakan tagihan dan pembayaran, jawabannya sama "tunggu ya pak, nanti dikabari". Maklum waktu itu suami baru berhenti kerja dan memulai usaha sendiri, otomatis semua uang dan tenaga dikerahkan...hiahhh.
Sedang saya dirumah menunggu, dan berdoa suami akan datang untuk membawa sebongkah berlian eh salah... rejeki, tapi sms di hp berbunyi "belum berhasil bukne... nanti dikabari". Ya sudahlah saya tetap optimis, toh bisa makan nasi dengan kecap dulu.
Kemudian tiba-tiba diluar pagar rumah, terdengar nenek yang sudah sangat tua meminta-minta, teringat uang hanya tinggal dua ribu rupiah, tapi begitu melihat nenek itu kasihan sekali. Akhirnya saya berikan yang seribu, yang seribu saya simpan untuk persiapan kalau-kalau si anak minta jajan. Si nenek senang sekali, berterimakasih berulang-ulang dan berdoa untuk saya, saya amini semua...alhamdulillah ada yang mendoakan dengan tulus.
Setelah beberapa saat berlalu, pintu pagar diketuk-ketuk lagi. Saya pikir nenek tadi balik lagi, ternyata pembantu rumah tangga tetangga sebelah yang datang. "Ada apa mak ?" tanya saya, "Ini bu, saya mau bayar hutang sprei yang kapan hari, sama mau beli sprei lagi..." kata si Emak. Nyessss... yaa Allah alhamdulillah, berasa dapat rejeki nomplok.
Jadi ceritanya si Emak ini pernah berhutang sprei ke saya ( saya jualan sprei kecil-kecilan di rumah ), nah hari itu anaknya si Emak mau pindahan karena baru saja menikah, jadi butuh sprei. Kebetulan sprei yang dibutuhkan ada, jadi si Emak melunasi hutangnya plus membayar cash 1 buah sprei lagi. Total uang semuanya Rp. 75.000,- ( waktu itu segitu sudah banyak banget, mie instant saja masih 800 perak ), saya ingat sekali dan mungkin tidak akan pernah lupa jumlah uang itu. Masyaallah, setelah si Emak pergi saya sujud syukur saking bahagianya, dan saya sms suami supaya tidak kepikiran.
Hal seperti itu sering sekali saya alami, walaupun gak sampai tinggal dua ribu seperti saat itu... hihi. Contohnya beberapa waktu yang lalu, anak di Pesantren sedang sakit gigi. Jadilah saya berangkat kesana untuk membawanya ke Dokter, tapi sungguh diluar dugaan, rencana pembayaran dari pelanggan yang harusnya dibayar hari itu dicancel. Dilain pihak suami harus segera kulakan, karena pelanggan yang lain sudah mendesak minta alat cctv nya segera dipasang.
Alhasil semua uang mengalir kesana, sedang di tabungan hanya tinggal beberapa saja, hanya cukup untuk saya pulang pergi Sidoarjo - Yogya. Ya sudahlah saya beranikan diri, itupun dengan pertimbangan yang lamaaaa, baru sampai Yogya saya berani untuk meminjam kepada kakak ipar, sebenarnya kalau saya telepon Ibu pasti segera ditransfer, tapi saya tidak mau merepotkan orang tua. Alhamdulillah kakak segera mentransfer, saya berjanji akan saya kembalikan setelah pulang.
Setelah urusan kelar dengan anak, saat di depan sebuah Mini market saya melihat Kakek tua sedang mengumpulkan kardus-kardus bekas. Duh setiap melihat kakek atau nenek-nenek, hati saya jadi sangat sedih, kebetulan uang yang saya pinjam masih bersisa dan saya mendapat kabar dari suami bahkan sudah ada pembayaran dari pelanggan, tanpa pikir panjang saya belikan si kakek beras satu pack. Lalu saya berikan kepadanya, beliau kelihatan senang dan berterimakasih. Hati sayapun senang melihatnya tersenyum bahagia.
Setelah sampai di rumah, segera saya minta no. rekening kakak ipar agar saya bisa mentransfer uang yang saya pinjama. Tapi diluar dugaan saya, kakak ipar saya menolak menerimanya lagi, katanya untuk saya saja. Karena kakak barusan dapat rejeki banyak katanya. Bukan itu saja, tiba-tiba teman lama saya menghubungi saya dan memesan sebuah tas, belum tahu gimana-gimananya tasnya, beliaupun sudah mentransfer sejumlah uang ke rekening saya. Dan ada bonus lagi, tetangga saya memesan kue yang lumayan banyak dan membayar semuanya dimuka. Masyaallah alhamdulillah.
Maka benarlah hadist ini ( dan memang selalu benar ), dari Abu Hurairah Rodhiallahuanhu, Rosulullah Shallahu Alaihi wa sallam bersabda : "Barang siapa menghilangkan satu kesedihan ( kesusahan ), dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika di dunia, maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak. Dan barang siapa memberikan kemudahan ( membantu ) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu urusannya didunia dan diakherat. Dan barang siapa yang menutup aib saudara muslimnya, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akherat kelak. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya ( HR. Muslim ).
Jadi bantulah siapa saja yang membutuhkan saat kita lapang ataupun sempit, karena sesungguhnya miskin dan kaya adalah sifat, bukan karena banyak dan sedikitnya harta. Saat sesorang selalu merasa cukup, selalu bersyukur dan mau membantu orang lain, maka disitulah kekayaan sebenarnya. Dan siapa-siapa saja yang selalu merasa kurang, kufur nikmat dan kikir maka disitulah kemiskinan sebenarnya.Semoga Allah selalu memudahkan kita menuju jalan-jalan kebaikan yang di ridhoi-Nya.
Barrakallahufikum...
Barrakallahufikum...
alhamdulillah terima kasih mbak... wah bener abisss saya juga merasakannya... kata ustadz ahmad, kalo kita bersanding dng Allah yg Ar Rozak maka Allah yg akan cukupkan kebutuhan kita... mantap dah benar" rejeki gak di sangka y mbak... hehe kalo mampir ke sini selalu adem sama ceramah"nya... terima kasih mbak ilmu gratisannnya... jdi lbh tenang hati dng tagihan yg antri hehe...
BalasHapuswaduh mas angki...sy mah ga bisa ceramah, duh duh ilmunya blm sampai, msh seiprit...hanya berbagi pengalaman sj....tagihan insyaallah kebayar rejeki sdh ada yg ngatur.. terus tawakkal dan ikhtiar ....semangat !!! hihi
HapusMakasih mba untuk sharingnya. Semoga saya pun diberikan kemudahan hati untuk membantu saat lapang dan sempit
BalasHapusAamiin...sama-sama mas
HapusMasya Alloh... mudah saja bagi Sang Maha Kaya tuk memberikan rezeki bagi hambaNya ya mbak... Semoga kita semua selalu diberi kemudahan tuk berbagi aamiin,,,
BalasHapusIya mba...amiin Allahumma aamiin
Hapuswahhh, bikin terharuuuuu bacanyaaaa... *langsung pesen tas* #kode hihi *dikeplak*
BalasHapusKenapa kok dikeplak mak ?..KDPB...kekerasan dlm perbloggingan dilarang keras...hahaha
HapusSemoga senantiasa diberi kesadaran untuk membantu saat lapang dan juga sempit
BalasHapus