Selasa, 23 Desember 2014

Somatoform Disorder


Tetiba beberapa waktu yang lalu sebelum saya mengadakan GA kedua, saya merasakan mual dan perasaan tidak nyaman ketika bertemu dengan tulisan. Apalagi dengan buku dan tulisan di laptop, bila saya paksakan bisa dipastikan saya kemudian lemas, mual dan pusing. 

Tapi semua itu tidak saya katakan kepada suami, takutnya malah saya dilarang untuk dekat-dekat dengan laptop dan inet. Sebenarnya kejadian ini pernah saya alami waktu saya bekerja dulu, saat itu saya malah sampai muntah begitu mengetik satu atau dua lembar penawaran maupun saat entry data keuangan. 

Karena waktu saya kerja ya saya kuat-kuatin saja, walaupun kemudian harus selalu sedia minyak kapak untuk dioles dihidung di kening, hidung dan perut. Dan semua berakhir saat kondisi perusahaan mulai menurun karena krisis ekonomi saat itu. Yang secara otomatis intensitas saya dengan tulisan dan angka menjadi berkurang drastis.

Nah kok kejadian seperti itu terulang lagi, akhirnya dengan berbekal makanan oles-oles minyak angin dengan gosok sana sini, saya googling inet sana-sini. Dan hasilnya ada beberapa artikel yang menerangkan bahwa kondisi seperti ini disebut Somatoform Disorder, tapi untuk lebih jelasnya mungkin saya seharusnya konsultasi kepada yang ahli ya.... hehe ( ini hanya perkiraan saya saja #emak sok tahu ).

Akan tetapi setelah mengikuti penanganan apa yang dituliskan disana, sedikit demi sedikit saya bisa mengendalikan dan menghilangkan mual itu. Walaupun saat menulis ini saja saya merasa sesak. agak pusing dan mual, ini adalah semacam penyakit palsu, jadi saya sekuat tenaga harus bisa mengenyahkannya.

Diterangkan lebih lengkap dalam artikelnya disini, dan beberapa artikel lainnya bahwa Somatoform disorder ( gangguan somatoform ), yang diambil dari bahasa Yunani "soma" yang mempunyai arti tubuh. Singkatnya tubuh mengalami gangguan fisik yang tidak bisa ditemukan penjelasannya lewat medis. Dan ini juga bukanlah pura-pura atau gangguan buatan. Hal ini bisa disebabkan oleh karena kecemasan dan ketakutan akan sesuatu.

Kemudian saya telisik kenapa dan apa yang membuat saya menjadi seperti itu, bila dahulu mungkin disebabkan oleh beban kerja yang begitu banyak dikantor. Ditambah lagi bos yang selalu berwajah masam dan suka marah-marah ( walaupun tidak kepada saya, alhamdulillah saya tidak pernah dimarahi, tapi tiap hari selalu mendengar beliau marah ). Mungkin dari itu setiap saya mengerjakan tugas kantor saya cemas kalau-kalau salah dan sebagainya.

Untuk itu, saya masih dalam tahap evaluasi apa yang menyebabkannya, bisa jadi karena terlalu banyak keinginan menulis yang menari-nari dalam otak saya yang belum bisa teruraikan, keinginan membereskan laporan keuangan usaha suami yang belum kelar-kelar dan sebagainya. 

Alhasil untuk beberapa waktu yang lalu saya tidak menulis sama sekali (terakhir menulis tentang hijab 09 Desember ), hanya sesekali mengintip blog atau fb, saya tunda mengedit naskah buku balitaku balitamu yang semuanya sudah saya bicarakan dengan penerbit. Dan tak pernah sekalipun membaca apapun, lah membaca aturan obat di label obat saja dah bikin puyeng. Bahkan ketika suami menyuruh saya membuat kwitansi saja, mulut saya harus manyun 5 cm... hihi

Saya alih fokus ke masak dan masak, hampir tiap hari saya masak kue atau apapun yang bisa membuat saya senang. Berkunjung ke rumah teman yang punya baby dan berceloteh dengan si baby sampai puas. Mudik dengan bersepeda motor dengan suami, walaupun memakan waktu 3 jam perjalanan. Saya berusaha rileks dan menikmatinya. Menghirup bau udara, air, tanah dan rerumputan di sawah, bahkan melihat drama korea juga... haha. Terakhir berusaha melakukan kegiatan dengan rasa riang dan senang.

Sesekali saya buka inet dan membaca blog, masih mual sedikit tapi tidak banget-banget. Saya tulis sedikit-sedikit lalu saya simpan. Alhamdulillah sekarang walaupun masih ada sedikit mual, tapi saya bisa mengendalikannya Dulu teman saya pernah bercerita bahwa anaknya selalu mual dan panas tubuhnya bila hendak berangkat sekolah, telisik punya telisik ternyata si anak mengalamai kecemasan/ ketakutan ketika sekolah karena gurunya galak.  Setelah dia pindah sekolah tak pernah lagi penyakit panas tubuh dan mual ketika berangkat sekolah itu kambuh lagi.

Mungkin saya seharusnya mulai menjadi diri saya semula, yang santai dan tidak ngoyo ( beberapa saat yang lalu mungkin saya terlalu banyak kegiatan dan keinginan ). Menjadi diri sendiri yang selalu bahagia dengan apapun hasil yang diraih, diri yang tidak pernah mengikuti apa yang orang-orang katakan buruk tentang saya. Dan menjadi diri saya sendiri yang selalu memasrahkan semua masalah kepada Illahi Robbi Penguasa alam semesta.

Semoga bermanfaat...

Barrakallahufikum...

1 komentar:

  1. setuju banget mak Iro, jadilah diri kita sendiri tanpa harus ngoyo untuk menjadi spt orang lain, toh semuanya Allah yg menagtur semuanya...Insyaallah Allah akan menjadikan diri kita yg terbaik :)

    BalasHapus