Saat Anakku Bisa Mengucap Huruf "R"

Putriku, walaupun kini engkau sudah menginjak usia 16 tahun, tapi bagi Ibu kamu masih putri kecil Ibu yang dulu, yang mana saat-saat bersamamu diusia balita selalu teringat sepanjang hidup Ibu. Terkadang Ibu berpikir agar kamu tetap menjadi putri kecilku saja, tidak berubah dewasa, karena dengan begitu kamu bisa Ibu ajak kemana-mana. 

Tidak seperti sekarang, bila Ibu ingin mengajakmu, kamupun sudah punya kegiatan sendiri... ah tapi Ibu tak mau  menjadi egois, karena begitulah seharusnya perjalanan waktu, yang muda menjadi dewasa, yang dewasa menjadi menua.  Tapi kenangan tak akan pernah luntur, begitu pula kenangan indah saat - saat kamu masih balita, begitu mengemaskan, mendebarkan dan membahagiakan. 

Salah satunya adalah pagi itu, seperti biasa kamu sekolah dengan riang dan ceria, waktu itu masih sekolah TK, umurmu juga baru menginjak 5 tahun. Tapi ketika pulang engkau tampak lelah dan lesu. Semakin siang suhu tubuhmu semakin panas. 

Segera setelah makan siang, Ibu memberimu obat penurun panas, tapi tetap saja panasmu belum turun juga. Ibu bersyukur dan tenang karena bibirmu tidak merah, juga kamu tidak mengigil kedinginan. Karena itu pertanda hanya panas biasa dan bukan karena radang / infeksi, jadi Ibu tidak perlu membawamu ke Dokter, Ibu akan tunggu sampai semalam dulu.

Seperti biasa bila engkau sakit, engkau terlihat begitu lesu, membuat hati ini teriris sembilu, sehingga Ibu dan Bapak semalaman bergantian menjaga dan mengendongmu. Saat hari menjelang subuh, Ibu pegang tubuhmu dan Alhamdulillah  panas tubuhmu mulai menurun, ahh lega sekali hati Ibu nak…

Kamu buka matamu yang bulat dan lucu, sambil berkata “Buuu haus, minta minum air…”. Seketika itu juga Ibu dan kamu terkesima dan membelalakan mata, bersamaan kita berkata “Hahhh airrrr…?”. Yah engkau bisa mengucap huruf “R” dengan jelas pagi itu, karena selama ini kamu masih cadel, mengucap huruf "R" dengan huruf "L". 

Segera kamu bangun dan berteriak “Horeeeee…aku bisa bilang rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr……”, kemudian engkau ucapkan berulang-ulang semua kata yang dibelakangnya berakhiran “R”,  dan dengan nada panjang “rrrrrrrrrrrrrr….”, sambil melompat-lompat kegirangan, seolah sebelumnya tidak pernah sakit... hehehe... 

“Wah panasnya karena mau pinter, bisa mengucap rrrr…”, sahut Eyang uti dari ruang tamu yang ikut bahagia melihat cucunya menari-nari gembira sambil terus mengucap “rrrrrrrrrrr" dan "rrrrrrrrrrrr”. Ah lucunya dirimu nak….. Begitu banyak saat-saat indah yang terjadi padamu diusia balitamu dan saat-saat yang indah itu tak akan pernah lepas dari ingatan Ibu, selamanya.....