Give Away : Dongeng, kakek, aku dan anakku

Seperti pada umumnya anak kecil, dulu saya juga suka mendengarkan dongeng ataupun kisah-kisah. Dan kebetulan Kakek adalah seorang pejuang, pengembara dan petualang, sewaktu saya kecil, sering sekali Kakek bercerita tentang masa mudanya, dimana beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan, bertempur melawan tentara Belanda dan Jepang.

Setelah perang usai, Kakek menikah dan mengajak Nenek dan Ibu saya mengembara, membuka hutan untuk dijadikan perkampungan mulai dari Pulau Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan juga Sunda Kelapa ( sekarang Jakarta ).Jadi kisah beliau sangat banyak dan menarik, beliau menuturkannya dengan baik, seolah-olah kitapun berada disana. Petualangan dihutan dengan harimau, lintah, sungai, pohon-pohon, ikan dan pohon-pohon besar.  

Cerita itu terekam baik dibenak saya, hingga saya menikah dan mempunyai anak. Entah mungkin karena dahulu sering mendengar dari Kakek dan cara Kakek mendongeng yang sangat menarik, hingga saya suka membaca buku-buku dongeng. Sampai saya hafal banyak sekali dongeng, mulai dari Tumbelina, Gadis tudung merah, Serigala dan Domba, Kura-kura, Kancil dan banyak sekali lainnya. Jadi dengan mudah saya menuturkannya kepada anak yang waktu itu masih kecil (sekarang sudah ABG hehe...), saya mengekspresikan setiap kata dengan gerakan atau suara yang berubah-ubah, terkadang saya memakai media yang ada, seperti selimut, kaos kaki, handuk, baju atau yang lainnya, yang membuat anak saya terkikik dan selalu minta lagi dan lagi untuk didongengi.

Dengan keinginannya ingin selalu didongengi itu, ternyata membawa kemudahan bagi saya untuk memberi nasehat lewat dongeng dan cerita yang terkadang saya buat sendiri. Seperti saat dia malas mandi, saya berkata padanya, "Ibu punya dongeng lho...mau nggak dengar ?" pasti dia menjawab "Mau mau...."

"Ada seorang Putri cantikkkk sekali..."

"Cantik mana sama aku..? tanyanya sambil tersenyum manis..

"Cantik anak Ibu dhong....anak siapa dulu..?...

"Anak Ibuku yang cantik dong...hihihi...trus....?

"Tapi sayang Putri itu gak punya teman, temannya menjauhinya, dia sangat sedih...."

"Kasian ya..." kebiasaannya selalu nyletuk....tapi saya biarkan saja

"Tahu kenapa....? karena si Putri badannya bau dan suka gatal-gatal...karena digigitin kuman"

"Kuman nakal ya...?

"Iya..tapi itu semua karena salah sang Putri nak...sang Putri tidak suka mandi, jadi badannya kotor, karena kotor kuman suka tuh nemplok dibadannya, gigitin kulitnya gitu....ingat kan kuman itu sukanya apa..?

"Ingat, suka yang kotor-kotor..." jawabnya karena memang saya pernah menceritakan tentang kuman.

"Sudah gatal-gatal,  badannya bau, teman-temannya juga gak mau mendekat habis uhhhh baunya ...." kata saya sambil menutup hidung...

"Siapa yang mau kayak Putri itu..?

"Aku nggak mau...aku mau harummmm....habis gini aku mandi...biar harummmm.."

Hehe dengan mudah dia mandi tanpa harus saya marah-marah, ketika mandi pasti dia akan bertanya..."Ibu kuman ditubuhku kalau aku mandi gini bilang apa...?... hiahaha...mulailah dia berfantasi ria. Karena dari dongeng-dongeng itu fantasinya menjadi tinggi, sampai semua benda dianggapnya bisa bicara, dan dia akan selalu bertanya.." Dia bilang apa bu..?" Emaknya yang setengah klepek-klepek merangkai kata bila sudah seperti ini....hehe...

Hampir setiap hari dia minta didongengi, dirumah, dimobil, atau dimanapun. Suatu ketika dia minta didongengi tapi saya sudah sangat kelelahan dan kecapaikan hari itu, dengan sekuatnya saya bercerita, tapi rasa kantuk yang sangat membuat saya melantur dalam bercerita. Dari cerita Gadis tudung merah berubah jadi Buto Ijo, berubah ke yang lain. Anak saya protes sambil menguncang tubuh saya, Ibu salah ceritanya, saya jawab lha gimana dhong?, harusnya itu gini dan gini, akhirnya dia yang mendongengi Ibunya sampai tidur pulas.....hehe...emak gak jelas....

Jadi untuk Bunda-bunda semua, saya akan memberikan tips untuk mendongeng :

• Pilihlah dongeng sesuai usia dan kemampuan berfikir anak kita
• Mendongenglah dengan gembira, bila membaca dongeng tambahlah atau kurangi kalimat di buku sesuaikan dengan bahasa yang dimengerti anak kita.
• Seringlah juga membuat dongeng sendiri dari kehidupan sekitar anak kita seperti saya ceritakan diatas. 
• Gunakanlah suara-suara yang berubah-ubah sesuai tokohnya, agar anak lebih tertarik
• Gunakanlah barang-barang disekitar kita untuk menjadi media dongeng, seperti selimut, kaos kaki dan sebagainnya
• Beriteraksilah dengan anak kita waktu mendongeng jadi dia tidak hanya sekedar mendengar saja.

Semoga dengan mendongeng akan menambah kedekatan orang tua dan anak-anaknya, dan lewat dongeng dengan mudah kita bisa mengajarkan tentang budi pekerti, persahabatan, alam sekitar, ilmu dan sebagainya. Yuks mendongeng....!!!

Artikel ini diikutsertakan pada Give Away MamahTira, semua tentang dongeng Anak