Kok aneh ya judulnya?, memang ada anak yang tidak merasa nyaman dengan orang tuanya?. Saya jawab dengan pasti "Banyak..!!", dari saya SMU sampai saya jadi Emak-emak gini, saya sering menjadi tempat curhat, dari yang muda sampai yang tua.
Saya juga tidak mengerti mengapa mereka begitu senang curhat kepada saya, mulai yang menangis mengharu biru sampai mata bengkak datang ke rumah, atau sampai ada yang pingsan-pingsan, atau telepon berjam-jam ditengah malam sambil sesunggukan. Atau lewat sms yang beruntun..... Sampai ada seorang anak temannya anak saya waktu SD, jika saya kesekolah, dia suka duduk saja tanpa permisi di pangkuan saya sambil bercerita kalau tadi dia bla bla bla...
Dan saya lebih dibikin terheran-heran lagi, ternyata mereka yang sering curhat lewat sms, masih menyimpan setiap sms saya di in box mereka, padahal kadang sudah bertahun-tahun lamanya. Katanya setiap mereka sedih, mereka baca sms saya, mereka merasa bersemangat dan terhibur...duh jadi tersanjung plus terharu diriku...apalah saya ini kok mereka sampai segitunya.
Tapi saya juga merasa bersyukur masih bisa berguna untuk orang lain walaupun hanya sebagai tempat curahan hati mereka dan menentramkan hati-hati mereka yang sedang risau. Sampai anak saya berkata, Ibu jadi Guru BP saja disekolahku, laris nanti, kalau keponakan saya lain lagi, Tante kuliah Psikologi saja, ntar buka praktek....hiahaha...emohhhh semua tiwas pusing !.
Saya juga tidak mengerti mengapa mereka begitu senang curhat kepada saya, mulai yang menangis mengharu biru sampai mata bengkak datang ke rumah, atau sampai ada yang pingsan-pingsan, atau telepon berjam-jam ditengah malam sambil sesunggukan. Atau lewat sms yang beruntun..... Sampai ada seorang anak temannya anak saya waktu SD, jika saya kesekolah, dia suka duduk saja tanpa permisi di pangkuan saya sambil bercerita kalau tadi dia bla bla bla...
Dan saya lebih dibikin terheran-heran lagi, ternyata mereka yang sering curhat lewat sms, masih menyimpan setiap sms saya di in box mereka, padahal kadang sudah bertahun-tahun lamanya. Katanya setiap mereka sedih, mereka baca sms saya, mereka merasa bersemangat dan terhibur...duh jadi tersanjung plus terharu diriku...apalah saya ini kok mereka sampai segitunya.
Tapi saya juga merasa bersyukur masih bisa berguna untuk orang lain walaupun hanya sebagai tempat curahan hati mereka dan menentramkan hati-hati mereka yang sedang risau. Sampai anak saya berkata, Ibu jadi Guru BP saja disekolahku, laris nanti, kalau keponakan saya lain lagi, Tante kuliah Psikologi saja, ntar buka praktek....hiahaha...emohhhh semua tiwas pusing !.
Kembali ke Topik utama ya, jadi dari seringnya jadi tempat curhat saya menjadi sedikit paham, kenapa mereka tidak lari untuk mencurahkan isi hati mereka kepada Orang tua mereka ( bagi yang anak-anak / remaja ya ), karena kebanyakan orang tua mereka :
- Selalu memaksakan kehendak mereka kepada anak-anak mereka dan tidak pernah memberi ruang untuk anak mengemukakan pendapat mereka, setiap kali anak berpendapat mereka tidak dianggap karena dianggap masih anak-anak. Sekalipun boleh mengemukakan pendapat, orang tua sering mengucapkan halahhh tau apa kamu, dan sebagainya. Jadi seperti di doktrin kalau begini ya begini saja jangan macam-macam.
- Jika anak ingin menceritakan sesuatu kepada orang tua mereka, belum-belum orang tua sudah sibuk dengan urusannya sendiri atau selalu mengabaikan cerita anak, mungkin apabila mendengarkanpun mungkin hanya setengah hati.
- Selalu meremehkan apa-apa yang dilakukan anak-anak mereka, menganggap mereka belum bisa apa-apa (kurang menghargai apa-apa yang dilakukan oleh anak-anak mereka)
- Lebih mendengarkan orang lain daripada anak mereka, hanya untuk menjaga wibawa atau apalah, saya kadangpun kurang paham mengapa mereka begitu.
Sungguh sangat menyedihkan bila akhirnya anak lari ketempat-tempat dimana mereka merasa nyaman untuk mencurahkan isi hati mereka, bila tempat-tempat itu membawa kebaikan sih tidak masalah, tapi bila sampai akhirnya ke tempat-tempat seperti geng-geng, klub-klub anak tidak jelas, atau yang lainnya yang hanya membawa malapetaka bagaimana?
Musibah besar tentunya, ya Robb lindungi mereka. Oleh sebab itu saya sangat menghimbau untuk para orang tua agar lebih peduli lagi dengan anak-anak mereka, hidup mereka dan anda hanya sekali, kenapa tidak digunakan seefektif mungkin untuk berbagi bersama ?.
Saya sampai hampir hafal bagaimana pancaran mata-mata mereka saat sedih, berbohong, bingung, dan gembira. Begitupun saya selalu berusaha membiasakan anak saya untuk cerita apapun yang dia ingin ceritakan kepada saya, saya katakan ceritakan saja semua yang kamu alami, boleh sekali-sekali tidak cerita, asalkan itu tidak membahayakan dan baik untuk kamu.
Sampai sekarang yang belum diceritakan adalah kepada siapa tertarik kepada seseorang di waktu SMP, saya tahu dia sedang suka dengan seseorang, tapi saya berusaha untuk pura-pura tidak tahu. Ssssttt...mudah-mudahan dia tidak baca ini ya....hihi....Saya tahu dari sorot matanya dia sedang bohong, marah, sedih atau bahagia. Pernah suatu kali dia berbohong, saya diam saja, hingga akhirnya saya berkata, "Ibu tahu lho kamu bohong.."...dia hanya nyengir.."Ibu kok tahu saja sih..."..."hemmm dosa tuh..."...."Iya...maaf..." katanya...hehe...
Setiap pulang sekolah, saya selalu bertanya " Gimana disekolah ?", atau malah seringnya saya belum bertanya pasti dia sudah bercerita dulu, padahal belum ganti baju, masih pakai kaos kaki, tas dilempar begitu saja, dan cepat-cepat menghampiri saya dimanapun saya berada, didapur, dikamar mandi, dikamar atau dimanapun. Pernah saya kelelahan dan saya tidak fokus mendengar ceritanya, dia jadi ngondok, "ah Ibu tidur saja aku cerita".. "eh iya...Ibu capek sayang..", "Ya sudah nanti aja wis ceritanya.."....hehe to be continued.
Tips agar anak mau menjadikan anda tempat ternyaman untuk bercerita suka dukanya dan keluh-kesahnya :
Saya sampai hampir hafal bagaimana pancaran mata-mata mereka saat sedih, berbohong, bingung, dan gembira. Begitupun saya selalu berusaha membiasakan anak saya untuk cerita apapun yang dia ingin ceritakan kepada saya, saya katakan ceritakan saja semua yang kamu alami, boleh sekali-sekali tidak cerita, asalkan itu tidak membahayakan dan baik untuk kamu.
Sampai sekarang yang belum diceritakan adalah kepada siapa tertarik kepada seseorang di waktu SMP, saya tahu dia sedang suka dengan seseorang, tapi saya berusaha untuk pura-pura tidak tahu. Ssssttt...mudah-mudahan dia tidak baca ini ya....hihi....Saya tahu dari sorot matanya dia sedang bohong, marah, sedih atau bahagia. Pernah suatu kali dia berbohong, saya diam saja, hingga akhirnya saya berkata, "Ibu tahu lho kamu bohong.."...dia hanya nyengir.."Ibu kok tahu saja sih..."..."hemmm dosa tuh..."...."Iya...maaf..." katanya...hehe...
Setiap pulang sekolah, saya selalu bertanya " Gimana disekolah ?", atau malah seringnya saya belum bertanya pasti dia sudah bercerita dulu, padahal belum ganti baju, masih pakai kaos kaki, tas dilempar begitu saja, dan cepat-cepat menghampiri saya dimanapun saya berada, didapur, dikamar mandi, dikamar atau dimanapun. Pernah saya kelelahan dan saya tidak fokus mendengar ceritanya, dia jadi ngondok, "ah Ibu tidur saja aku cerita".. "eh iya...Ibu capek sayang..", "Ya sudah nanti aja wis ceritanya.."....hehe to be continued.
Tips agar anak mau menjadikan anda tempat ternyaman untuk bercerita suka dukanya dan keluh-kesahnya :
- Biasakan dari kecil untuk mengajaknya berdiskusi tentang masalahnya, mungkin sekolah, teman-temannya dan sebagainya.
- Biasakan makan bersama dengan keluarga, paling tidak sehari sekali, dan jalin komunikasi yang baik saat itu, karena itu adalah moment yang sangat baik untuk bercerita bersama.
- Hormatilah pendapat anak anda, sekecil apapun itu, berilah penghargaan untuknya dengan ucapan yang membuatnya merasa dihargai, walaupun mungkin pendapatnya tidak sesuai dengan anda.
- Dengarkanlah setiap detil ceritanya, apapun itu, jangan dipotong-potong biarkan dia bercerita sampai hatinya puas, jadilah pendengar yang baik untuk mereka.
- Jika ingin memberi nasehat, berilah nasehat dengan kata - kata yang baik yang tidak menyudutkannya. Agar dia tidak merasa tersalahkan dan tertekan.
- Terkadang anak mengungkapkan keinginan-keinginannya, terima saja semua, katanya kepadanya, iya nanti dipertimbangkan dulu sama Bapak sama Ibu ya....bila anda tidak setuju kemukakan alasan anda dengan lembut yang membuat dia mengerti. Terangkan kepada mereka sedari kecil bahwa semua keinginan tidak harus selalu terwujud, ada kalanya keinginan itu harus ditunda atau dilupakan bila memang tidak membawa kepada kebaikan.
- Jangan menghakimi anak setiap dia berbuat salah, tanyakan dulu kepadanya kenapa bisa terjadi seperti itu dan lain sebagainya dengan berhati-hati dan tidak membabi buta.
- Tunjukkan rasa sayang anda kepada anak anda dengan selalu ada disampingnya apapun yang terjadi. Sesibuk apapun atau secapek apapun anda.
Mudah-mudahan tips ini bisa membawa anak anda selalu dalam pelukan anda dan selalu menjadikan anda tempat ternyaman didunia sebagai tempat segala keluh kesah, curhat bahagia dan galaunya.
Semoga bermanfaat...
Barrakallahufikum...
Beruntung sekali ya mak, anak2 bertemu tempat yang aman dan nyaman ya itu ke emak irowati untuk berbagi cerita, gimana kalau mereka malah menemukan tempat nyaman, "yang"... Bisa salah pergaulan. Duuuh jangan sampai ya mak, beruntung sekali mereka bertemu mak Irowati...
BalasHapusAlhamdulillah sy bersyukur msh bs mendengar curhat2 mereka mak...mereka jg sbnrnya anak-anak baik, anak2 tetangga, teman atau sodara saya...seyogyanya memang setiap orang tua menjadi tempat yang paling nyaman bukan orang lain ya mak....
HapusIya mak, harusnya semua orang tua bisa seperti itu, saya juga masih berusaha nih mak, biar Ail kalau ada apa2 g perlu takut untuk cerita ke saya,,,
BalasHapusiya mak Tina...tapi saya yakin mak Tina bisa jadi tempat ternyaman utk Ail....ya kan Ail?....hihihi Ailnya angguk2 lho makkkk.....hihihi
Hapus